Ini dia part ke 3,pasti udh pada gak sabar kan? Mueehahehehe;3 okay check this out!
"Tian,Syif. Kok gue ngerasa ada yang aneh gitu ya sama Mbak yg td?" "Hah,aneh kenapa Kir?" tanggap Syifa. "Mmm..gimana ya ngejelasinnya. Kayak ada yang aneh gitu maksudnya!" "Aah itu halusinasi lo aja kali! Makanya jgn sering berkhayal!" "Apaansih,gue gak sering mengkhayal tauu!" Kata Kirana sambil memukul punggung Syifa,tapi tentu saja dengan pelan-pelan.
Tok..Tok..
Sekarang,giliran Tian yang membuka. Dia tahu,itu pasti Mbak barunya. Saat dibuka,ternyata bukan MBAK BARUNYA! melainkan sesosok gadis kecil yang menenteng boneka,mukanya pucat,matanya setengah berdarah daann..Tian pun langsung shock. dia mundur kebelakang...dan jatuh di tempat tidur! Kirana dan Syifa yang melihatnya langsung menggoyangkan badan Tian. "Maaf Mbak. Mungkin dia kira,Mbak itu hantu." ujar Syifa kepada Mbak yang ada di depan pintu. Tatapannya tajam lurus kepada Tian. Huh,harusnya,kan Mbak itu membantu. Ini malah memberikan muka sinis!. "Kenapa mbak ga ngebantuin?" tanpa menjawab,Mbak itu berjalan ke kamarnya. Eh,bukan ke kamarnya deng! Tapi ke...dapur! Ngapain ya ke dapur? Mereka gak ngambil pusing. Tak lama kemudian,Tian pun terbangun dari "tidur sebentar"nya alias pingsan. "Td..aku liat ada gadis kecil! serem bgt! Didepan pintu itu.." tunjuk Tian. Kirana menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ngayal kamu! orang td mbak juga yang datang! Eh abis itu,dia pergi menuju dapur. Gak tau tuh mau ngapain. Mbak gajelas!" "Suer tekewer kewer Kir,Syif! Tadi gue ngeliatnya tuh gadis kecil serem,bukan Mbak! Maksud lo apaan? Mau nakut2in gue? gakbisa! Gue udh ngeliat sama mata kepala gue sendiri!" Kirana diam. Syifa juga diam. "Mmm..yaah sorry." Tian hanya mengangguk lemas.
BRAAAKKK!
Pintu terbuka dengan kerasnya. Terlihat Mbak itu memegang pisau dan matanya memerah. "AA!" "Mau ngapain Mbak? Kalo motong sayur jgn disini ya!!" bentak Kirana,dia masih berani,padahal,sebenarnya dia takutt sekali. "Saya nggak ingin motong sayur! Saya ingin balas dendam! Kepada Tian! Ini rumah saya!! Ini rumah saya!!!" teriaknya dengan penuh amarah. "Memangnya Tian kenapa?" Tian lalu pergi ke pojok kasur. Meringkuk disana,. Si mbak itu pun memulai cerita. Tentu saja,sambl menatap Tian dengan tatapan yang sangaaaatt tajam. Seperti mau menusuk dia dengan pisau. begini ceritanya:
3 tahun sebelum Tian membeli rumahnya yang sekarang,hiduplah satu keluarga yang hidup rukun,damai,dan saling bantu membantu. Pada bulan Desember tahun 2001,terjadi sebuah pembantaian disana. Mbak itu dipukul. Eh bukan Mbak deng. Dia ibu dari keluarga itu. Dia dibunuh habis-habis an. Tapi untungg sekali,Tuhan masih menyelamatkan nyawa Ibu itu. Dia masih hidup! Sedangkan semua anaknya meninggal. Begitu jg suaminya. Besoknya,warga mulai terganggu dengan tangisan menjerit2 dari Ibu ini. Mereka pun bersama2 demo didepan rumah Ibu ini. Ibu itu pun diseret keluar. Rambutnya acak2an,pakaiannya kumal. Nah,pada tahun 2002,Tian membeli rumah itu. Orang tuanya tidak menyadari kalau rumah itu adalah bekas.......hmmm,pembantaian. Nah,makanya Ibu itu sangaaat ingin membunuh Tian. Mengapa? Yaa karena Tian telah merebut rumah keluarganya.
Syifa dan Kirana masih kasian. Sedangkan,Tian tetap meringkuk. Untung saja,nanti malam orang tua Tian pulang. Tibatiba,sehabis bercerita begitu Ibu itu langsung mengangkat pisau nya. "AKU INGIN MEMBUNUH TIAN DAN KELUARGANYA!!" ucapnya berapi-api. Tian langsung membaca "lailahailallah" didalam hatinya beribu2 kali. Dan,Ibu itu pun hilang ditengah kegelapan.
Pada pukul 9 pagi...
"Tian? Syifa? Kirana? Apakah kalian sudah siapkan semua barang2nya? Aku akan mengantarkan kalian kerumah msing2! Kecuali Tian,iyalah!" Mereka pun masuk kedalam mobil. Dan mengunci rumah itu. Dalam hati,Tian berkata. "Ibu,kamu bisa tinggal tenang disini,selamanya."
-THE END-
maaf kalau jelek. aku masih belum profesional dalam membuat cerita horor =D
Labels: scream